MALAYSIA-SINGAPURA
(Makalah ini
dipresentasikan hari Jum’at, 24 April 2015)
Pembimbing:
Dr. Maftuhah, M.Ag
Disusun
oleh:
Kelompok
3
Ø Arini
Nur Islami Dzulhijah
Ø Dwi
Setiarini
Ø Fathur
Rosi
Ø Fuad
Fauzi
PAI/
VI A
Fakultas
Agama Islam
Universitas
Islam Attahiriyah
Jakarta
1437
H /2015 M
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan elemen penting dalam proses tumbuh
besar dan kematangan seseorang yang dapat melahirkan generasi berguna serta
berakhlak mulia. Implementasi sistem pendidikan Islam diberbagai negara yang
berpenduduk muslim mempunyai sistem yang perbedaan. Di negara yang mayoritas
penduduknya beragam Islam berbeda nuansanya dengan negara yang relatif
berimbang antara setiap pemeluknya, misalnya negara tersebut memiliki
pluralitas agama, dominasi penguasa juga berpengaruh terhadap kebijaksanaan
hukum suatu negara.
Hukum Islam dalam pengertian inilah yang memberi kemungkinan
epistimologi bahwa setiap wilayah yang dihuni umat Islam dapat menerapkan hukum
secara berbeda-beda. Kenyataan ini tercermin pada kecenderungan sistem hukum di
negara-negara muslim dewasa ini. Hal ini bukan saja karena sistem politik yang
dianut, melainkan juga oleh faktor sejarah, sosiologi dan kultur dari
masin-masing negara tersebut.
Dapat dipahami bahwa banyak faktor yang mempengaruhi
bagaimana bentuk dari realisasi pendidik Islam. Sudah dapat dicerna bahwa
perbedaan dalam suatu negara pasti ada, walaupun bentuk perbedaan itu ada yang
mencolok perbedaanya ada yang hampir tidak kelihatan. Untuk itu penulis akan
membahas Perbandingan Pendidikan antara negara Malaysia dengan Singapura dan
juga perbandingan dengan Indonesia. Selengkapanya akan dibahas dalam bab
berikutnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
Malaysia-Singapura
A.
Negara
Malaysia
1) Sejarah Malaysia
Jika
dilihat dari sejarah, maka kedatangan Islam dan proses Islamisasi berlangsung
melalui jalur perdagangan atas peranan para pedagang muslim dan muballig
dari Arab dan Gujarat. Proses Islamisasi ini berjalan baik dengan berdirinya
kerajaan Islam yang pertama di Semenanjung Malaka yaitu kerajaan Islam
Kalantan (pertengahan abad ke-12).
Pada
abad ke-15 kerajaan Islam Malaka berdiri dengan rajanya yang pertama
adalah Parameswara Iskandar Syah, yang memeluk islam pada tahun 1414 M
dengan gelar Sultan Muhammad Syah. Kerajaan ini tercatat sebagai kerajaan
pertama di Malaysia yang memiliki undang-undang tertulis yang disebut dengan
“Undang-Undang Malaka”. Sejak tahun 1980-an Islam di Malaysia mengalami
kebangkitan yang ditandai dengan semaraknya kegiatan dakwah dan kajian Islam
oleh kaum intelektual.
Malaysia
merupakan salah satu negara yang mempunyai posisi cukup penting di dunia Islam
karena kiprah keislamannya. Berbagai proses Islamisasi di negeri jiran
ini tentu tidak terjadi begitu saja, melainkan didahului oleh pencarian dan
pergulatan yang panjang, meskipun penduduknya tidak sebanyak penduduk di
Indonesia. Namun demikian Malaysia telah tampil di pentas dunia
internasional dengan nuansa serta simbol Islam yang begitu melekat, termasuk
dalam kebijakan perundang-undangan banyak diwarnai oleh jiwa keislaman.
2) Geografis dan Demografi
Malaysia yaitu
salah satu negara muslim di kawasan Asia Tenggara, dengan ibu kota Kuala
Lumpur, dan terletak di semenanjung Malaka serta sebagian Kalimantan Utara. Luas
wilayahnya sekitar 333.647 km² dengan jumlah penduduk kurang lebih 18.239.000.
Penduduknya bermayoritas muslim (53 %), Cina 35 % dan India 10 %. Bahasa resmi
adalah bahasa Melayu dan agama Islam merupakan agama resmi di Malaysia. [1]
Malaysia
yaitu kerajaan federal yang terdiri dari
tiga belas negara bagian yang meliputi daerah semenanjung Malaka, yakni Johor,
Malak, Pahang, Negeri Sembilan, Selangor, Perak, Trengganu, Kelantan, Penang,
Kedah, dan Perlis yang terletak di Malaysia Barat Dan Malaysia Timur yang
terdiri Sabah dan Serawak yang terletak di Kalimantan bagian utara. Federasi
ini terbentuk pada tanggal 16 September 1963. Kepala negara Malaysia
adalah seorang raja dengan gelar “Yang Dipertuan Agung”. Pemerintahan berada di
tangan Perdana Menteri yang berhak membentuk Kabinet.
3) Ideologi dan Politik
Malaysia
menyuguhkan suatu pengalaman Islami yang unik. Malaysia adalah sebuah
masyarakat multietnik dan multiagama, namun mempunyai kekuatan politik dan
budaya yang dominan. Sejak priode awal, Islam mempunyai ikatan erat dengan
politik dan masyarakat. Islam merupakan sumber legitimasi bagi para Sultan yang
memengang peran sebagai pemimpin agama, pembela iman, dan pelindung hukum
Islam, sekaligus pendidikan dan nilai-nilai adat[2].
Malaysia
adalah sebuah negara dengan bendera nasional bergambar bulan sabit dan bintang,
dengan konstitusi yang menyatakan Islam sebagai agama resmi, dengan Perdana
Menteri yang memberi perioritas tertinggi untuk menyatukan kaum
muslim, dengan pemerintahan yang semua menteri utamanya beragama Islam,
dan dengan idologi nasional yang ditegaskan oleh pemerintah bahwa merupakan
tugas suci setiap warga negara untuk membela dan mendukung konsitusi yang
menjamin kedudukan istimewa bangsa Melayu, peranan Sultan, dan penetapan Islam
sebagai agama resmi.
Sedikit
dapat diketahui bagaimana posisi agama Islam di Malaysia, walaupun terdiri dari
berbagai etnis dan suku bangsa yang bercampur baur. Tetapi Malaysia mampu
menjadikan Islam menjadi agama yang resmi, dan bahkan hampir yang kelihatan
dari malaysia adalah kentalnya nuansa keislamannya. Meskipun Malaysia dianggap
sebagai sebuah negara muslim yang menyatakan Islam sebagai agama resmi, namun
sesungguhnya ia adalah sebuah negara pluralitas yang sekelompok minoritas
penduduknya adalah non muslim.
4) Struktur Pendidikan Malaysia
Bahasa Melayu dan bahasa Inggris merupakan mata pelajaran wajib dalam Sistem Pendidikan
Malaysia. Sekolah rendah awam di Malaysia terbagi kepada dua jenis, yaitu Sekolah
Kebangsaan dan Sekolah Jenis Kebangsaan. Kurikulum di kedua-dua jenis sekolah
rendah adalah sama. Perbedaan antara dua jenis sekolah ini ialah bahasa
pengantar yang digunakan. Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa pengantar di
Sekolah Kebangsaan. Bahasa Tamil atau bahasa Mandarin digunakan sebagai bahasa pengantar di Sekolah Jenis
Kebangsaan.
Sekolah pondok, madrasah dan sekolah agama Islam lain merupakan bentuk sekolah asal
di Malaysia. Sekolah-sekolah sedemikian masih wujud di Malaysia tetapi bukan
sebahagian daripada pelajaran kanak-kanak di kawasan bandar. Pelajar di kawasan
luar bandar masih belajar di sekolah-sekolah ini. Oleh sebab keputusan
pelajaran di sekolah-sekolah ini tidak diterima oleh kebanyakan universiti di
Malaysia, kebanyakan pelajar ini perlu melanjutkan pelajaran ke kawasan seperti
Pakistan atau Mesir.
Sistem
pendidikan di Malaysia yang banyak dipengaruhi oleh model Inggris (Eropa pada
umumnya) yang mementingkan aspek pemahaman dan analisis.
Implementasi Sistem Pendidikan Islam Malaysia
Pendidikan
yang berdasarkan Islam haruslah mampu mengimbangi apa yang diharapkan para
orang tua. Pendidikan berdasarkan ajaran Islam merupakan pendidikan yang baik
tanpa membebankan orang tua dan mampu mencetak insan kamil.
Model
pendidikan prasekolah berdasarkan Islam di Malaysia ialah:
a. Pengajaran dari sudut kejiwaan
anak-anak; pendidikan prasekolah perlu meletakkan penilaian khusus dan
keutamaan terhadap perubahan sikap, tingkah laku dan adab anak-anak. Penilaian
yang dibuat oleh pengajar tidak harus sekadar melihat sama kemampuan anak-anak
didiknya, tetapi yang utama adalah tidak melakukan pembedaan-pembedaan antara
satu dengan lainnya, pun pembedaan sebab jenis kelamin. Dengan demikian anak
dapat menunjukkan ‘perubahan’ sikap dan adab seorang yang toleran, seorang yang
berani, peramah, positif dan mampu menunjukkan semangat bekerjasama.
b. Mendidik orang tua menjadi pendidik
yang berkesan; hal ini dipandang perlu karena justru orang tualah adalah
terpenting dan pertama dalam sebuah pendidikan di keluarga. Dari sini pula
pencitraan dibentuk. Pencitraan tentang peran masing-masing individu yang
biasanya akan mulai teridentifikasi pertama kali oleh jeniskelaminnya.
c. Meningkatkan mutu pendidik; yaitu
dengan memartabatkan sistem latihan yang menyeluruh untuk menjadi guru
‘profesional’ . Dengan itu, guru diharapkan dapat mempunyai pemikiran mantap
mengenai pandangan dunia pendidikan Islam dan cara pengendalian pendidikan
prasekolah yang terkini dan profesional.
Dalam
masyarakat majemuk seperti di Malaysia ini, setiap etnik dan kelompok agama
mempunyai sistem pendidikan yang unik bagi mempertahankan identitas dan nilai
masing-masing. Islam sepatutnya dapat diketengahkan sebagai satu unsur penting
yang menjamin kesejahteraan, kesetaraan dan perpaduan dalam masyarakat seperti
ini.
Tiga
keberhasilan pendidikan di Malaysia yaitu;
Ø Mau belajar dari negara-negara lain
yang lebih dulu maju
Ø Mau mengalokasi anggaran pendidikan
dalam jumlah yang cukup memadai
Ø Serta membuat perencanaan jangka
panjang yang sistematis dan dijalankan secara konsekuen.
Pemimpin
negara Malaysia meyakini hanya dengan pendidikan yang bermutu maka bangsa
Malaysia bisa menjadi bangsa yang terhormat di mata bangsa-bangsa yang lainnya.
Dan secara konsekuen mereka menjalankan perencanaan jangka panjang yang telah
disusun dan diputuskannya. Menghilangkan Arogansi Kinerja pendidikan di
Malaysia yang sangat memadai tersebut terbukti telah membawa kemajuan yang
sangat berarti bagi bangsa Malaysia; dan dalam banyak hal telah meninggalkan
kita yang dulu pernah dianggap sebagai gurunya.
5) Manajemen Pendidikan
Dari
tatanan aplikasi pemerintah malaysia menyediakan sarana dan prasarana belajar
yang sangat baik. Baik dari segi sumber ilmu yang berasal dari buku-buku dengan
cara menyediakan perpustakaan yang lengkap maupun beasiswa yang diberikan
kepada orang yang masih belajar.
Menurut
Al-Kattani (2009) ada beberapa hal yang menjadikan belajar dimalaysia menarik,
diantaranya adalah:
a. Fasilitas perpustakaan yang cukup
memadai. Buku-buku dan jurnal Islam yang diperlukan dalam kajian keislaman baik
yang berbahasa Arab, Inggris, Melayu dan laiin sangat representatif.
b. Bantuan keuangan dari universistas
yang diberikan kepada para mahasiswa yang sedang menyelesaikan penelitian tesis
dan disertasi.
c. Pemanfaatan ICT secara optimal dalam
setiap proses administrasi dan kegiatan belajar mengajar. Fasilitas ini membuat
urusan menjadi mudah, singka, dan efisien.
d. Biaya perkuliahan relatif murah
dengan fasilitas yang sangat memadai.
e. Universitas-universitas malaysia
sering mengadakan seminar baik skala nasional maupun internasiona.
Dapat
dipahami banyak sekali faktor pendukung yang sarana dan menciptakan
pendidikan di Malaysia menjadi menarik dan bermutu. Dengan adanya pendukung
yang sudah memadai ini akan menjadi pendidikan Islam secara otomatis
terimplementasi dengan baik.
6) Perbandingan dengan Indonesia
|
No
|
Aspek yang dibandingkan
|
Perbandingan
Pendidikan
|
|
|
Indonesia
|
Malaysia
|
||
|
1
|
Kurikulum
|
KTSP
|
Kurikulum
nasional Malaysia
|
|
2
|
Sistem
Pendidikan
Segi
kelembagaan dan masa belajar
|
PAUD : 1 thn
SD : 6 thn
SMP : 3 thn
SMA : 3 thn
Perguruan
Tinggi : 4 thn
|
Pra Sekolah : 2 thn
Pendidikan Rendah : 6 thn
Pendidikan
Menengah : 3 thn
Perguruan Tinggi : 4 tahun
|
|
3
|
Sistem
penilaian belajar
|
Danem
|
British
|
|
4
|
Identitas
sekolah
|
Menggunanakan
Angka( nomor induk siswa ) sebagai nomor pengenal dikartu pelajar
|
Menggunanakan
Nama Murid sebagai nomor pengenal dikartu pelajar
|
|
5
|
Tujuan
pendidikan
|
Mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan
|
Untuk
mewujudkan suatu sistem pelajaran yang memenuhi keperluan negara dan
menggalakkan perkembangan kebudayaan, sosial, ekonomi dan politik.
|
|
6
|
Tahun
Akademik
|
Juli sampai dengan Juni
|
Juli sampai dengan juni
|
|
7
|
Angaran pendidikan
|
Hanya mendapat 20 % dari anggaran
pemrintah.
|
Memperoleh 25 % dari anggaran
pemrintah
|
|
8
|
Sistem Pendidikan
|
Desentralisasi
|
Desentralisasi
|
B. Negara Singapura
1) Sejarah
Singapura
adalah negara pulau kecil yang terletak di ujung selatan Semenanjung Melayu di
Asia Tenggara. Tetangganya adalah Malaysia
di
utara dan timur dan Indonesia di selatan, barat, dan timur. Meski ukurannya
kecil, Singapura merupakan negara makmur. Jantung negara ini adalah ibu kota
dan kota pelabuhan Singapura. Terletak di persimpangan jalur perdagangan
internasional, pelabuhan Singapura adalah salah satu yang tersibuk di dunia.
Singapura
berada di bawah kekuasaan Inggris pada tahun 1800-an dan lama menjadi pos kunci
Kerajaan Inggris. Negara ini mendapat kemerdekaan penuh pada tahun 1963 sebagai
anggota dari Federasi Malaysia. Singapura akhirnya meninggalkan federasi pada
tahun 1965 dan menjadi Republik Singapura yang independen.
Wajah
Islam di negeri singa ini tak jauh beda dengan wajah di negeri jirannya,
Malaysia. Banyak kesamaan, baik dalam praktik ibadah maupun dalam kultur
kehidupan sehari-hari. Sedikit banyak, hal ini mungkin dipengaruhi oleh sisa
warisan Islam Malaysia, ketika negeri kecil itu resmi pisah dari induknya,
Malaysia, pada 1965. Tetapi, sebenarnya agama yang dianut hampir 1,5 milyar
umat manusia ini telah lama ada dan berkembang di Singapura, jauh sebelum
negeri itu berdiri sendiri.
2) Geografis dan Demografi
Letak geografis Singapura jika dilihat secara
astronomis berada pada 1 derjat, 11' LU - 1 derjat, 28' LU dan 103 derjat, 38'
BT - 104 derjat, 5' BT. Batas wilayahnya ialah sebelah Utara dan Barat
berbatasan dengan Selat Johor (Malaysia), sebelah Selatan dan Timur berbatasan
dengan Laut Cina Selatan dengan luas 716,1 km².
Singapura, termasuk negeri yang kaya dan
tertib di kawasan Asia Tenggara. Namun siapa sangka tenyata terdapat 70 mesjid
yang tersebar merata. Jumlah yang lumayan banyak untuk negara sekecil
Singapura. Tidak seperti di Indonesia yang begitu banyak masjid dan mushala
sehingga memudahkan kita untuk sholat berjamaah di mushala terdekat. Jumlah
umat Islam di Singapura kurang lebih 15% dari total penduduknya, yang sekitar
4,5 juta total jiwa termasuk tenaga kerja asing yang memiliki ijin tinggal,
dengan komposisi etnis terdiri dari 77% keturunan China, 14% keturunan Melayu,
7,6% keturunan India dan 1,4% lain-lain.
3) Ideologi dan Politik
Dalam
kehidupan bermasyarakat, Singapura menganut falsafah “together we make the
difference”. Bagi Singapura, falsafah tersebut dapat dijadikan suatu kekuatan
yang dapat mensinergikan semua unsur masyarakat.
Pengembangan
kebudayaan di Singapura dalam rangka menghadapi kompetisi global dewasa ini
adalah dengan menempatkan kebudayaan sebagai unsur yang sangat penting untuk
menigkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan dalam rangka pembentukan karakter
bangsa. Kementerian penerangan dann kebudayaan Singapura dalam hubungan ini
mempunyai visi yang didasarkan pada strategi:
a. Membangun landasan yang kuat bagi
kegitan pendidikan, kesenian dan kebudayaan melalui pendidikan yang
berkelanjutan.
b.Melakukan upaya untuk melahirkan
lebih banyak insan-insan budaya yang profesional yang diakui oleh dunia
internasional melalui program-program penemuan bakat, program beasiswa dan
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan.
4) Struktur Pendidikan
Pendidikan
di Singapura mengalami perkembangan pesat. Kurikulum yang ditetapkan mencakup
semua mata pelajaran termasuk pendidikan moral. Pendidikan moral menjadi fokus
penting dalam rangka membentuk masyarkat Singapura yang bebudaya tinggi dalam
hal etika, disiplin dan perilaku sosial sehari-hari. Pendidikan pula untuk
mengembangkan kreativitas anak didik khususnya dibidang teknologi informasi.
Visi
pendidikan yang dianut adalah “First World Economy, World Class Home”
dengan menekankan pentingnya sistem pendidikan yang berkualitas tinggi. Para
pelajar dan mahasiswa dituntut tidak hanya mempelajari ilmu pengetahuan
semata-mata tetapi juga mempelajari cara untuk menciptakan ilmu-ilmu yang baru.
Untuk itu, pemerintah telah menyusun tim yang kuat pada menteri pendidika
Singapura dengan mengangkat menteri muda yang berkualitas.
Usaha-usaha
penyempurnaan pendidikan dilakukan melalui peninjauan kurikulum dan sistem,
rekrutmen siswa khususnya di tingkat universitas, pengembangan teknologi
informasi serta pembangunannya secara holistik.
Singapura
bercita-cata universitas terkenal di dunia diharapkan dapat bekerja sama
membuka kampus-kampus cabang di singapura. Visi dibidang pendidikan buka
semata-mata sebagai sarana pengambangan sumber daya manusia namun juga menjadi
sumber keuangan negara. Kementerian pendidikan Singapura melakukan kerjasama
dengann negara-negara lain, termasuk indonesia.
Implementasi
Sistem Pendidikan Islam Singapura
Lembaga
pendidikan Islam (madrasah) dikelola secara modern dan profesional, dengan
kelengkapan perangkat keras dan lunak. Dari seluruh madrasah Islam sebanyak
enam buah, seluruhnya di bawah naungan Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS),
sistem pendidikan diterapkan dengan memadukan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu
umum. Keenam madrasah itu adalah madrasah Al-Irsyad Al-Islamiah, madrasah
Al-Maarif Al-Islamiah, madrasah Alsagoff Al-Islamiah, madrasah Aljunied
Al-Islamiah, madrasah Al-Arabiah Al-Islamiah, dan madrasah Wak Tanjong
Al-Islamiah.
Waktu
penyelenggaraan belajar mengajar dimulai dari pukul 08.00 hingga 14.00. Lama
waktu ini juga berlaku di sekolah-sekolah umum dan non-madrasah. Agar tidak
ketinggalan dengan kemajuan teknologi, maka di setiap madrasah dibangun
laboratorium komputer dan internet, serta sistem pendukung pendidikan audio
converence. Selain dilengkapi fasilitas internet, setiap madrasah juga
mempunyai server tersendiri bagi pengembangan pendidikan modern. "Murid
dibiasakan dengan teknologi, terutama teknologi internet. Setiap hari, mereka
diberi waktu dua jam untuk aplikasi dan pemberdayaan internet," jelas
Mokson Mahori, Lc, guru di madrasah Al Junied Al Islamiyah. Sayangnya,
pendidikan Islam baru ada dalam institusi TK hingga madrasah Aliyah (SMU).
Untuk perguruan tingginya hingga kini belum ada.
Seluruh
lembaga dan sistem manajemen profesional ini ditujukan bukan saja pada
terbentuknya kualitas muslim dan komunitas Islam yang maju, moderat dan
progresif, tetapi juga potret yang mampu berkompetisi dan meningkatkan citra
Islam di tengah pemandangan global yang kurang baik saat ini. Model demikian
inilah yang kini terus diperjuangkan agar Islam yang rahmat menjelma dalam
kehidupan masyarakat Singapura.
Selain
pendidikan agama Islam, siswa juga belajar tentang subjek umum. Para siswa
mempelajari agama Islam sementara mereka juga mempelajari subjek-subjek non
Islam. Madrasah Al Irsyad Al Islamiah di Singapura menjadi contoh
pendidikan Islam yang sejalan dengan dunia modern di negeri singa tersebut.
Madrasah
Al Irsyad Al Islamiah sendiri memiliki total siswa 900 orang mulai dari tingkat
dasar hingga menengah. Demi mengakomodasi kurikulum ganda, Islam dan nasional,
sekolah memiliki waktu sekolah tiga jam lebih panjang dari pada sekolah
umumnya. Madrasah Al Irsyad menempati urutan pertama dari enam madrasah yang
ada di Negeri Singa tersebut.
Selain
menganut kurikulum modern, institusi pendidikan Islam tersebut juga memiliki
titik utama sebagai Islamic Center dari Dewan Agama Islam Singapura, dewan penasihat
yang memberi masukan kepada pemerintah perihal urusan menyangkut.
Kurikulum
yang dipakai di Madrasah Al Irsyad Al Islamiah memadukan materi pendidikan
lokal dan internasional bernapas Islam dalam kegiatan belajar mengajar. Bahasa
Inggris menjadi bahasa pengantar yang dominan, baik di dalam kelas maupun di
laboratorium komputer, laboratorium ilmu pengetahuan, maupun perpustakaan. Metodologi
pembelajaran Singapura dinilai sangat efektif dan efisien, serta dapat
menghasilkan output (luaran) peserta belajar yang unggul.
5)
Manajemen
Pendidikan
Perbandingan sistem pendidikan di Singapura dengan Indonesia seperti bumi
dan langit rasanya. Departemen Pendidikan Singapura (Ministry of Education)
tampaknya lebih banyak bekerja dan memberi perhatian besar pada pengembangan
pendidikan ketimbang memanfaatkan pendidikan sebagai sumber rezeki bagi oknum
atau pegawai-pegawai departemen itu.
Dari sekolah
dasar hingga universitas, misalnya, siswa sudah dipantau dan diarahkan untuk
mendapatkan pendidikan yang cocok untuknya. Jadi, tidak semua warga layak atau
bebas masuk universitas di Singapura. Bagi mereka yang tidak layak masuk
universitas di Singapura, memang bebas memilih kuliah di luar negeri sesuai
dengan kemampuan orangtua, tetapi tidak bebas masuk universitas di Singapura
jika tidak melewati tes tertentu.
Singapura
mengeluarkan sekitar 25 persen dari anggaran pemerintahannya untuk mengelola
sektor pendidikan di negara pulau yang luasnya hanya 692 kilometer persegi dan
memiliki penduduk sebanyak 4,5 juta orang itu. Sektor pendidikan mencapai 25
persen dari total pengeluaran pemerintah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40
persen adalah untuk tingkat pendidikan tersier (setingkat perguruan tinggi).
Selain itu, pemerintah Singapura juga menyediakan 75 persen dana subsidi
operasional dan mendorong lebih banyak donasi atau bantuan dari sektor swasta
untuk membantu institusi pendidikan. Sedangkan, agar pendidkan dapat mendorong
inovasi yang berkelanjutan, Singapura menekankan pendekatan antara pemerinatah
dan kalangan pembisnis.
Dengan pendapatan per kapita lebih dari 24.000 dollar AS per tahun,
Singapura termasuk paling kaya di dunia. Namun, Singapura tidak menyamaratakan
bahwa semua warga pasti mampu. Biaya sekolah di Singapura relatif murah. Yang
diperlukan adalah biaya di luar uang sekolah seperti penunjang kelancaran
sekolah, transportasi, buku-buku, dan lainnya.
Untuk keluarga yang tidak mampu, pemerintah menyediakan beasiswa jika
perlu. Itu disediakan untuk memastikan bahwa kemiskinan bukan hambatan untuk
mengenyam pendidikan. Meski mobil bukan persoalan bagi kebanyakan warga di
Singapura, untuk kelancaran transportasi anak-anaknya tersedia berbagai mode
transportasi, mulai dari MRT, dipadu dengan rangkaian bus kota yang memiliki
akses ke semua sekolah. Untuk transportasi ke dan dari Nanyang Technological
University (NTU), misalnya, tersedia berbagai jalur bus yang membelah masuk ke
kompleks universitas di Jurong.
Ruang kelas, perpustakaan, kantin sekolah, dan tempat bersantai juga
tersedia. Ruang kelas ditata secara bersih dan membuat murid bisa melihat guru
atau dosen dan sebaliknya dosen atau guru bisa memantau semua anak didiknya.
Kelas diperlengkapi dengan peralatan yang memudahkan guru melakukan presentasi
lewat slide yang sudah melekat di setiap ruang sekolah sehingga tidak perlu
repot setiap kali melakukan presentasi. Akses internet hingga ke ruang-ruang
kelas juga tersedia dan gratis hanya dengan mendaftar untuk mendapatkan ID dari
sekolah dan universitas. Hal itu memang sengaja dilakukan untuk membuat murid memiliki
akses yang mudah mendapatkan informasi. Terkadang bahan pelajaran juga sudah
dipajang di situs internet yang membuat mahasiswa bisa mengakses secara
on-line.
Dosen-dosen dan guru di
Singapura juga tidak kalah profesionalnya. Dengan gaji yang tergolong memadai,
orang- orang terangsang menjadi guru. Tidak semua guru berasal dari Singapura
sendiri.
Dengan jumlah penduduk yang sedikit, hanya 4 juta jiwa lebih, Singapura
memerlukan pasokan guru. Untuk itu terkadang guru didatangkan dari negara lain.
Singapura berniat menjadikan dirinya sebagai pusat pendidikan berkelas
internasional, setelah berhasil menjadikan dirinya sebagai pusat pelayanan
kesehatan terbagus di Asia Tenggara.
Kegiatan di universitas dan di sekolah-sekolah bukan sebatas acara
belajar-mengajar rutin di ruang-ruang kelas. Hampir setiap bulan tampil
pembicara tamu berkaliber internasional membawakan topik-topik baru yang
ditemukan di dunia. Pemerintah Singapura tidak segan-segan mendatangkan,
misalnya, Michael Porter, Philip Kottler, ahli manajemen terkenal di dunia,
serta dosen-dosen kaliber internasional.
6)
Perbandingan sistem pendidikan indonesia dan singapura
Secara
umum perbandingan
sistem pendidikan di Indonesia dan Singapura dapat dijelaskan melalui tabel di
bawah ini :
|
No
|
Aspek
|
Indonesia
|
Singapura
|
|
1
|
Dasar
|
UUD 1945 Dan
Pancasila
|
Pemikiran
bahwa setiap siswa memiliki bakat dan minat yang unik
|
|
2
|
Tujuan
|
Meningkatkan
ketaqwaan, kecerdasan, keterampilan dan budipekerti luhur, rasa cinta tanah
air (patriotisme), memupuk sikap membangun diri sendiri serta bersama-sama
bertanggung jawab membangun masyarakatnya
|
Membentuk
masyarakat Singapura yang berbudaya tinggi dalam hal etika, disiplin dan
prilaku sosial sehari-hari, serta mengembangkan kreatifitas anak didik
khususnya dibidang teknologi informasi
|
|
3
|
Fungsi
|
Mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia
dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional
|
-
|
|
4
|
Jenjang
|
PAUD
TK
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA
|
TK
SD
SMP
SMA
Persiapan
menuju kuliah
|
|
5
|
Isi
|
Pendidikan
Pancasila
Pendidikan
Agama
Pendidikan
Kewarganegaraan
Bahasa
Indonesia
Membaca dan
menulis
Matematika
(termasuk berhitung)
Pengantar
SAINS dan Teknologi
Ilmu bumi
Sejarah
nasional dan sejarah umum
Kerajinan
tangan dan kesenian
Pendidikan
jasmani dan kesehatan
Menggambar
Bahasa
inggris
|
Bahasa
Inggris
Matematika
IPA
IPS
Seni
Mother tongue
language
|
|
6
|
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendidikan
|
Faktor
Tujuan
Faktor
Pendidik
Faktor peserta
didik
Faktor
Alat
Faktor
lingkungan Masyarakat
Efektifitas Pendidikan di
Indonesia
Efisiensi
Pengajaran Di Indonesia
Standardisasi
Pendidikan Di Indonesia
Kurangnya
Pemerataan Kesempatan Pendidikan
Rendahnya
Relevansi Pendidikan Dengan Kebutuhan
|
Fasilitas yang memadai
Faktor biaya
Faktor pendidik
Faktor Anggaran Pendidikan
Analisis Kurikulum
|
|
7
|
Masalah-masalah Pendidikan
|
Rendahnya
pemerataan kesempatan belajar
Rendahnya
mutu akademik
Rendahnya
efisiensi internal karena lamanya masa studi
Rendahnya
efisiensi eksternal sistem pendidikan
Terjadi
kecenderungan menurunnya akhlak dan moral
Kecerdasan
emosional masih belum mendapat perhatian yang memadai.
|
Kurang
adanya hubungan yang harmonis antara guru dan murid
|
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem
pendidikan di Malaysia yang banyak dipengaruhi oleh model Inggris (Eropa pada
umumnya) yang mementingkan aspek pemahaman dan analisis.
Pendidikan
yang berdasarkan Islam haruslah mampu mengimbangi apa yang diharapkan para
orang tua. Pendidikan berdasarkan ajaran Islam merupakan pendidikan yang baik
tanpa membebankan orang tua dan mampu mencetak insan kamil.
Dalam masyarakat majemuk seperti di
Malaysia ini, setiap etnik dan kelompok agama mempunyai sistem pendidikan yang
unik bagi mempertahankan identitas dan nilai masing-masing. Islam sepatutnya
dapat diketengahkan sebagai satu unsur penting yang menjamin kesejahteraan,
kesetaraan dan perpaduan dalam masyarakat seperti ini.
Pendidikan
di Singapura mengalami perkembangan pesat. Kurikulum yang ditetapkan mencakup
semua mata pelajaran termasuk pendidikan moral. Pendidikan moral menjadi fokus
penting dalam rangka membentuk masyarkat Singapura yang bebudaya tinggi dalam
hal etika, disiplin dan perilaku sosial sehari-hari. Pendidikan pula untuk
mengembangkan kreativitas anak didik khususnya dibidang teknologi informasi.
Selain
menganut kurikulum modern, institusi pendidikan Islamjuga memiliki titik utama
sebagai Islamic Center dari Dewan Agama Islam Singapura, dewan penasihat yang
memberi masukan kepada pemerintah perihal urusan menyangkut.
DAFTAR PUSTAKA
Ari Takesi. 2012. “Perbandingan
Pendidikan di Indonesia dan Malaysia”. http:// aferiza. wordpress. Com/
2009/06/10/memahami-isu-isu-pendidikan-islam-di-malaysia/.
Eday. 2012. “Perbandingan Pendidikan Di
Indonesia Dan Malaysia“.
http://kalaubisasekarangkenapaharusbesok.blogspot.com/2012/05/tabel-perbandingan-pendidikan-di.html
Hartono, Hery.
2010. “Implementasi
Sistem Pendidikan Islam di Malaysia dan Singapura: Deskripsi dan Perbandingan “. http://malaysiasingapura.blogspot.com/
Riyadhin azza. 2014. “Perbandingan Pendidikan Di
Indonesia Dan Singapura“.
http://gedhanggoyeng93.blogspot.com/
[1] Ari
Takesi. 2012. “Perbandingan Pendidikan di Indonesia dan Malaysia”. Artikel
diakses pada hari Minggu, 19 April 2015 pada http:// aferiza. wordpress. Com/
2009/06/10/memahami-isu-isu-pendidikan-islam-di-malaysia/.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar